Simak Cerdas dan Cerdik Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

Penanaman disiplin positif kepada anak bisa dilakukan tanpa kekerasan.

Disiplin positif adalah menekankan pada penciptaan lingkungan positif melalui pola komunikasi yang bersifat membangun dan menguatkan.

anak-cerdas_20160125_161530

“Asumsi, jika disiplin postif bisa dilakukan sejak awal, maka tidak perlu adanya reward and punishment,” jelas Bugik Setiawan, pembicara dari Kampus Cikal Jakarta dalam lokakarya Progam Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, reward and punishment adalah alat penguasa, bukan pendidik.
Ia mencontohkan hukuman ketika siswa terlambat datang dengan disuruh melakukan sesuatu yang tidak ada hubungan dengan perilakunya.

“Misalkan disuruh lari atau membersihkan kamar mandi sekolah.
Harusnya karena terlambat datang, maka ia harus membuat sesuatu alat yang tidak membuatnya terlambat.
Misalkan membuat poster yang bisa mengingatkan agar ia harus bangun pagi,” tutur Bugik.

Hal sama juga disampaikan oleh Tari Sandjojo dari Sekolah Cikal Jakarta.
Menurut wanita berambut pendek ini, hukuman seringkali tak memotivasi siswa.
“Ah..hukumannya segitu. Bersihiin kamar mandi..kecil..,” ujar Tari.
Lokakarya itu sendiri dihadiri para pendidik dari berbagai jenjang pendidikan.
Selain itu, ada orangtua yang diharapkan memberikan kontribusi saat di rumah.
Ditambahkan Tari, yang penting lagi adalah wali murid percaya disiplin yang dijalankan sekolah untuk mencapai motivasi belajar.

Leave a comment